Andrew & Anes (Chapter 18)
Chapter
18 : Pacaran Uji Coba
Keesokan harinya, sesuai
surat perjanjian untuk pacaran yang telah ditanda tangani, mulai hari ini Andrew
wajib mengantar Anes ke sekolah setiap Senin—Jumat. Meskipun statusnya sekarang
masih “Trial Boyfriend” alias “Pacar Uji Coba”, Andrew tetap menjalaninya
dengan semangat. Pagi-pagi benar sekitar pukul 03.30, ia berangkat menuju rumah
Anes. Jarak yang ia tempuh pun cukup jauh. Sekitar satu jam setengah
perjalanan, mobil Andrew tiba di kediaman Anes. Ia melirik jam di mobilnya
masih menunjukkan pukul 05.00..
“Hmm, masih jam segini.
Pasti Anes juga masih siap-siap. Lebih baik aku merem sebentar deh.”
Andrew memejamkan kedua
matanya yang masih mengantuk karena harus bangun pagi untuk menjemput Anes terlebih
dahulu. Sementara itu, Anes yang baru saja selesai mandi memutuskan untuk
mengecek ponselnya. Ia ingin mengetahui lokasi Trial Boyfriend-nya. Ia
sama sekali tidak menyangka bahwa Andrew sudah berada di rumahnya. Ia pun
membuka tirai kamarnya sedikit untuk mengintip keluar. Ia melihat sebuah mobil
telah terparkir di depan gerbang. Kemudian, ia mengecek kamera yang berada di
mobil tersebut.
“Hmm, kasihan Andrew. Pasti
dia harus bangun pagi-pagi banget supaya nggak telat ke sini. Rumah dia ‘kan
jauh. Apa aku minta kelonggaran ke Papa?”
Anes menutup ponselnya. Ia
mengendong tas sekolahnya dan segera turun untuk sarapan.
“Selamat pagi, Pa, Ma.”
“Pagi, Sayang. Ayo, sarapan
dulu! Mama kamu sudah siapkan makanan kesukaan kamu.”
Anes terdiam.
“Oh, iya tadi Anes lihat
Andrew sudah ada di depan. Bagaimana kalau kita ajak dia sarapan? Kasihan dia,
Pa, Ma. Mungkin dia belum sempat sarapan?”
“Dia sudah di depan? Pagi
banget dia ke sini. Ya sudah, ajak dia masuk kita sarapan bersama.”
“Okay, Pa.”
Anes keluar rumah. Ia
segera mengetuk kaca jendela mobil Andrew.
“Drew, bangun.”
Tak lama, Andrew sadar dan
segera membuka pintu mobilnya.”
“Ada apa? Lu sudah siap?”
“Sudah, tinggal sarapan
saja. Papa ngajak kamu sarapan. Kamu sudah sarapan belum?”
“Hah? Lu nggak bercanda? Gue
diajak sarapan bareng?”
“Serius, aku nggak
bercanda. Mau nggak?”
“Mau dong! Ayo, masuk!”
Andrew hendak menggandeng
lengan sang pacar, tetapi ia kembali teringat dengan persyaratan nomor 4a yang
berbunyi, “Dilarang bersentuhan dengan Anes secara sengaja.”
“Kenapa? Mau gandeng
tanganku?”
“Iya, maaf ya? Untung saja
gue keburu ingat persyaratannya.”
“Nggak apa. Sabar ya, Drew.
Aku pun gemes banget sama persyaratan itu. Masa pacaran nggak boleh pegangan
tangan. Bukankah itu hal yang wajar?”
“Entahlah, namanya juga
“Pacaran Uji Coba” ya begini. Ada tantangannya.”
“Ya sudah, ayo kita masuk!”
Mereka berdua bergabung
dengan Andreas dan Dewi di ruang makan.
“Berangkat jam berapa dari
rumah, Drew?”
“Jam setengah empat, Om. Karena
rumah saya jauh, makanya berangkatnya lebih pagi biar Anes nggak telat ke
sekolah.”
“Hmm, Om salut sama kamu.
Apa persyaratannya ada yang mau kamu rubah?”
“Nggak perlu, Om. Dengan
adanya persyaratan ini saya menjadi lebih tertantang.”
“Oh, gitu. Ya sudah, ayo
dilanjut makannya. Nanti kalian kesiangan.”
—oOo—
Selesai sarapan, Andrew dan
Anes pamit ke sekolah. Di perjalanan, muka Anes terlihat murung.
“Kenapa mukanya sedih
gitu?”
“Aku nggak enak saja sama
kamu, Drew.”
“Nggak enak bagaimana?”
“Masa pacaran kita ada uji
coba segala. Mana masa uji cobanya empat bulan lagi. Itu ‘kan lama. Kamu yakin
dengan semua ini?”
“Yakin, gue pasti bisa jadi
pacar resmi lu.”
“Maaf, ya! Ini semua
gara-gara Papaku.”
“Santai aja. Lu nggak perlu
minta maaf.”
“Oh, iya kalau orang lain
tanya hubungan kita, kita hanya berteman saja ya! Jangan bilang kita lagi
“Pacaran Uji Coba”. Status ini kita rahasiakan dulu dari yang lain sampai
betul-betul resmi.”
“Iya, Anes sayang. Gue akan
jaga rahasia ini.”
“Papa kamu sudah tahu? Dia
nggak marah?”
“Sudah, dia nggak marah
sama sekali. Dia mendukung banget malah. Katanya Papa kamu lucu. Masa orang pacaran
pakai surat segala. Ada-ada saja.”
“Kapan-kapan aku mau ketemu
Papa kamu dong.”
“Nanti ya gue kenalin! Hari
Sabtu bagaimana?”
“Boleh, hari Sabtu aku main
ke rumah kamu.”
“Okay, deh. Nanti
gue jemput.”
To be continued...
©2022 By WillsonEP
©2022 By WillsonEP
🤣🤣🤣
ReplyDelete