Little Parents 2 (Chapter 6)

Chapter 6 | Maaf

Bima segera menyusul Aline dan Sakti menggunakan motornya. Ia memutuskan mencari Aline ke taman di mana waktu itu Bima menyatakan perasaannya, Taman Kencana. 10 menit perjalanan, Bima tiba di tujuan. Di parkiran taman tersebut, terparkir mobil Aline.

“Syukurlah, dia beneran ke sini. Aku harus jelasin semuanya.”

Bima memasuki area taman, mencari keberadaan sang istri. Tak lama, Bima berhasil menemukan Aline yang sedang duduk di salah satu bangku taman.

“Lin, aku perlu jelaskan semuanya. Please, kamu dengerin dulu penjelasanku.”

“Penjelasan apa lagi, Bim? Sudah jelas kamu berbohong soal kamu hanya camping semalam saja di gunung itu. Kamu itu sudah jadi orang tua, punya tanggung jawab. Kamu nggak tahu ‘kan Sakti sempat sakit?”

“Sakti sakit? Kapan?”

“Waktu kamu pergi.”

“Pa-pa!”

“Sakit apa anak kita? Apa sudah sembuh?”

“Demam, sekarang sih sudah sembuh. Hanya sehari saja.”

“Puji Tuhan. Kamu sudah sembuh, Sakti. Maafin, Papa ya? Papa nggak ada pas kamu sakit.”

“Pa-pa!”

“Sekarang kamu jelasin, kenapa kamu pulang tidak sesuai janji?”

“Iya, aku jelaskan. Jadi ceritanya gini…”

Bima mulai menceritakan kejadian yang sebenarnya terjadi hingga ia dan ketiga sahabatnya memutuskan untuk memperpanjang camping di gunung itu. Tiba-tiba cuaca di gunung itu buruk, hujan lebat terus mengguyur hampir tiada henti. Ditambah lagi kabutnya begitu tebal. Hal ini membuat Bima dan sahabat-sahabatnya mengurungkan niat turun sebelum cuaca membaik.

“Jadi gitu ceritanya. Aku minta maaf nggak bisa tepati janjiku.”

“Oke, aku terima maaf kamu.”

“Beneran kamu maafin aku? Kamu nggak marah lagi?”

“Iya, beneran. Sekarang kita pulang?”

“Hmm… nanti deh. Kita di sini dulu saja. Habiskan waktu bersama keluarga kecil.”

“Kita pulang saja, Bim. Ini sudah panas banget. Jam segini matahari sedang terik-teriknya.”

“Ya, sudah. Kita pulang sekarang.”

Mereka beranjak menuju parkiran. Aline dan Sakti kembali ke mobil. Sementara, Bima kembali ke motornya. Mereka segera meninggalkan area taman. Sesampainya di rumah, mereka disambut oleh Bi Tum.

Alhamdulilah, Den Bima bisa nemuin Non Aline.”

“Iya, Bi. Tadi Aline pergi ke taman tempat Bima nembak dia dulu.”

“Oh, gitu. Ya, sudah mau makan siang? Bibi sudah siapkan makan siang buat kalian.”

“Makan siang? Boleh, Bi. Kebetulan perut sudah demo. Aline sayang, sekarang kita masuk ya?”

“Iya.”

To be continued... ©2023 WillsonEP

Comments

  1. Akhirnya baikan

    ReplyDelete
  2. Tuh, makanya dengerin dulu penjelasan Bima

    ReplyDelete
  3. Oh, gitu ceritanya

    ReplyDelete
  4. Bisa dipercepat nggak? Gw mulai ngantuk tapi penasaran

    ReplyDelete
  5. Iya, sama penasaran bangett

    ReplyDelete
  6. Makanya dengerin penjelasan dulu, Lin. Tuh 'kan pasti ada alasannya.

    ReplyDelete

Post a Comment

Trending This Week 🔥🔥

My Neighbor, My Lecturer (Chapter 8)

📣 Baca Duluan Bisakah Aku Bahagia