Tak Ada Keluarga Sempurna (Chapter 5)
Chapter 5 : Kembali ke Rutinitas
Senin pagi, Bima terbangun lebih awal dari biasanya. Alarm ponsel yang biasa berbunyi untuk membangunkannya pun belum berbunyi. Ia menoleh ke arah samping, melihat istrinya masih terlelap. Rambut panjang Aline terlihat sedikit berantakan, tetapi tetap terlihat cantik di mata Bima.
“Cantik banget istriku ini,” ujar Bima sambil tersenyum menatap Aline.
“Kamu udah bangun, Bim? Memangnya sekarang jam berapa?” respon Aline yang tiba-tiba terbangun.
“Iya, kebangun. Sekarang masih jam 04.45.”
Sambil menggosok matanya, Aline menyandarkan kepalanya pada bahu Bima.
“Waktu cepet banget ya, Bim. Perasaan baru sebentar kita quality time, sekarang udah harus siap-siap kerja lagi.”
“Iya, Lin. Namanya juga hidup. Kalau nggak kerja, kita mau makan apa?”
“Iya.”
Bima membelai rambut Aline sebentar, kemudian pamit ke kamar mandi.
“Aku mandi duluan ya, Lin.”
“Oke, Bim. Mandinya yang bersih dan wangi ya?”
“Pasti, Sayang.”
Bima masuk ke kamar mandi. Sementara Aline langsung beranjak menuju dapur untuk menyiapkan sarapan. Saat Aline sedang sibuk memotong bahan makanan, tiba-tiba saja ponselnya berdering. Ia melirik sebentar ponselnya yang ditaruh di atas meja untuk mengetahui siapa yang menelpon. Tertera nama kontak “Mama” melakukan panggilan.
“Mama telepon aku pagi-pagi gini? Pasti mau bahas kerjaan yang belum aku selesaikan kemarin.”
Aline memilih mengabaikan telepon tersebut dan melanjutkan aktivitas masaknya. Selang beberapa saat, ponselnya kembali berbunyi. Aline kembali melirik ponselnya sebentar.
Mama
Kenapa pekerjaan kamu kemarin belum selesai? 04:51
Angkat telepon Mama! 04:51
“Maaf ya, Ma. Aku nggak bisa jawab sekarang. Masakanku ini lebih penting daripada kerjaan yang sengaja Mama buat-buat.”
-oOo-
Aline baru saja menyelesaikan masakannya. Hari ini Aline sengaja membuat sup ayam kampung favorit semua penghuni rumah. Selang beberapa saat, Bima datang menghampiri.
“Hmm … harum banget. Pasti kamu masak sup ayam kampung ya?”
“Iya, Bim. Udah lama banget aku nggak bikin ini.”
Bima mengecup kening Aline secara tiba-tiba.
“Makasih ya, Lin. Aku kangen banget sama sup ayam kampung buatan kamu.”
“Sama-sama, Bim. Oh, iya aku hari ini mau anter Sakti ke sekolah nggak apa-apa ‘kan?”
“Tentu boleh dong, Lin. Kamu ‘kan Mamanya.”
“Aku siap-siap dulu kalau gitu. Bim, tolong sup ayam kampungnya pindahin ke meja makan ya?”
“Oke, kamu siap-siap sekarang. Biar Sakti nggak telat sekolahnya.”
“Makasih, Bim.”
“Sama-sama.”
Aline beranjak kembali ke kamar. Sementara, Bima memindahkan sup ayam kampung yang sudah dipindahkan ke sebuah mangkok besar ke meja makan.
“Wah, sarapannya sama sup ayam kampung buatan Mama ya?” ujar Sakti yang tiba-tiba muncul.
“Iya, Sak. Kamu udah rapi aja.”
“Iya, dong. Hari ini Mama mau antar Sakti. Mama mana?”
“Lagi siap-siap. Sakti mau makan duluan?”
“Boleh deh.”
“Mau Papa ambilin?”
Sakti menggeleng.
“Nggak perlu. Sakti ‘kan udah gede. Bentar lagi masuk SMP.”
“Iya, iya. Oh, iya Sakti ada rencana mau masuk SMP mana?”
“Hmm … Sakti punya beberapa pilihan, Pa.”
“Oh, ya?”
“Iya, Sakti punya brosurnya. Nanti deh Sakti tunjukkin ke Papa.”
“Oke, sekarang kita sarapan dulu aja.”
-oOo-
Saat ini, Sakti sedang dalam perjalanan menuju sekolah bersama dengan Aline. Sakti terlihat sangat bahagia.
“Ma, makasih ya udah mau anterin Sakti ke sekolah hari ini.”
“Sama-sama, Sayang. Semua buku-buku nggak ada yang ketinggalan ‘kan?”
“Aman. Semuanya udah Sakti siapin dari kemarin malam.”
“Pinternya anak, Mama.”
40 menit perjalanan, mobil Aline akhirnya tiba di tujuan. Setibanya di tujuan, Aline segera memarkirkan mobilnya di tempat yang tersedia.
“Ma, Sakti turun dulu ya?”
“Oke, Sakti. Belajarnya yang pinter ya?”
“Pasti, Ma.”
Setelah menyalami Aline, Sakti beranjak turun dan mulai menghampiri teman-temannya yang sudah menunggu kehadirannya. Sementara itu, Aline kembali disibukkan oleh Karina yang telah meneleponnya berulang kali. Aline pun memutuskan untuk menjawab telepon darinya.
“Kamu ke mana aja sih, Lin? Dari tadi Mama coba telepon kamu nggak diangkat-angkat.”
“Maaf, Ma. Aline harus urus keluarga Aline dulu. Jadi nggak bisa jawab telepon dari Mama.”
“Selalu saja alasan! Memangnya suamimu nggak bisa urus anak-anaknya sendiri?”
“Sudah jadi kewajiban Aline buat bantu urus anak-anak, Ma.”
“Terus kenapa pekerjaan kamu Jumat kemarin belum selesai?”
“Pekerjaan itu bukan tugas Aline, Ma. Mama minta tolong staff lain untuk melanjutkan pekerjaan itu.”
“Kamu sudah berani membantah Mama?”
“Aline bukan membantah Mama, tapi Aline hanya berusaha profesional saja. Pekerjaan itu bukan bagian Aline.”
“Terserah kamu! Kamu di mana sekarang?”
“Di sekolah Sakti. Ini mau berangkat ke kantor.”
“Bagus, jangan sampai telat! Kita ada meeting dengan klien.”
“Iya, Ma.”
Aline menghela napas panjang.
“Semangat Aline! Kamu harus sabar menghadapi Mama yang seperti itu.”
Aline segera melajukan mobilnya meninggalkan area sekolah menuju kantor. Sementara itu, Sakti tengah mengobrol dengan teman-temannya.
“Keren juga mobil Nyokap lo, Sak!”
“Iya, dong.”
“Kenapa lo nggak pernah bilang kalau lo orang kaya?”
“Gue memang nggak kaya.”
“Masa sih? Bohong! Buktinya Mama lo punya mobil sekeren itu.”
“Beneran, Jim. Gue memang bukan orang kaya.”
“Sudahlah, sekarang lo bisa gabung geng gue.”
“Beneran?”
“Iya, tapi ada dua syarat lagi yang harus lo penuhi. Lo sanggup?”
“Hmm … gue sanggup.”
“Bagus, kita buktikan sekarang juga.”
“Siapa takut!”
-oOo-
Sementara itu di Bakso Abim, Bima, Ujang, dan Andi tengah bersemangat melanjutkan mengolah bakso untuk jualan hari ini.
“Bos Bima keliatannya lagi bahagia nih.”
“Iya, nih. Kayaknya ada yang udah baikan nih sama Bu Aline.”
“Memangnya keliatan banget ya?”
“Keliatan jelas, Bos. Wajah Bos sejak pagi tadi cerah banget.”
“Iya, saya sama Aline udah baikkan.”
“Syukurlah, semoga setelah ini nggak ada yang namanya berantem-berantem.”
“Amin. Makasih doanya. Sekarang waktunya bakso-bakso ini direbus.”
“Siap, Bos.”
To be continued ... © 2025 WillsonEP. Terima kasih sudah mampir.🙌
Masih pagi Karina udh berulah aja.
ReplyDeleteThor, kok chapter 6 nggak bisa diakses? Pengen baca nih.
ReplyDeleteHalo, Kak. Chapter 6 belum tayang ya. Chapter baru setiap Sabtu pukul 07.00 WIB. Ditunggu ya, Kak. 😁
Delete