Posts

Showing posts from June, 2023

📣Announcement!

Halo, WEP Story Readers! Per chapter 5, Hello Jeremie akan di- update hanya   di Wattpad dan KaryaKarsa ya... Terima kasih atas perhatiannya. :)

Hello, Jeremie (Chapter 4)

Chapter 4 Senin pagi, Grace tengah bersiap untuk pergi ke kampus. Hari ini adalah hari pertama ia memulai perkuliahan di Universitas Garuda Kencana. Mata Kuliah pembuka yang akan dijalani Grace pagi ini, yaitu mata kuliah pengenalan bisnis dan manajemen. Selesai bersiap, ia segera menghampiri sang mama untuk sarapan bersama. “Selamat pagi, Mamaku tercinta,” sapa Grace dengan penuh kebahagiaan. Sarah yang semula sedang memindahkan nasi goreng ke piring, langsung menoleh ke arah Grace. “Pagi, Sayang. Sudah siap ke kampus nih.” “Iya, dong. Bagaimana penampilan Grace hari ini, Ma? Cocok nggak?” “Cocok, Sayang. Kamu terlihat cantik pakai baju ini. Oh, iya Jeremie jadi jemput kamu?” “Jadi, Ma. Tadi dia ngabarin lagi on the way ke sini.” “Ya, sudah. Sekarang kamu sarapan, nanti keburu Jeremie datang. Ini Mama sudah masak nasi goreng favorit kamu.” “Wah, mantap. Nasi goreng buatan Mama selalu menjadi favorit Grace. Makasih, Ma.” “Sama-sama.” Grace mulai menyantap nasi goren...

Hello, Jeremie (Chapter 3)

Chapter 3 Keesokan harinya. Sekitar pukul 05.30, Grace telah bersiap untuk mengajak sang kakak tingkat untuk joging bersama. Pagi ini mengenakan kaos berwarna putih dengan celana training abu. “Jadi ajak Kak Jeremie joging pagi ini, Sayang?” tanya Sarah yang baru saja keluar dari kamarnya. “Jadi, Ma. Ini baru mau berangkat. Mama bantu doa ya? Semoga pendekatan Grace hari ini berjalan dengan lancar.” “Pasti, Sayang. Mama pasti doakan yang terbaik buat kamu. Mau sarapan dulu? Dikit saja.” “Nggak perlu, Ma. Nanti Grace makannya habis joging saja. Sekalian makan sama Kak Jeremie.” “Ya, sudah. Kamu hati-hati ya?” “Siap, Ma.” Setelah berpamitan, Grace langsung beranjak keluar menuju rumah Jeremie. “Kak, Grace sudah di depan. Send !” ucap Grace sambil mengirimkan pesan kepada lelaki itu. Sebentar ya, Grace. 05:37 05:38 Oke, Kak. 🙏🏻 Tak lama, Jeremie keluar menghampiri Grace. “Pagi, Grace. Kamu sudah lama di sini?” “Pagi, Kak. Belum kok. Baru sekitar dua menit.” ...

Little Parents 2 (Chapter 8)

Chapter 8 | Pelajaran Hidup Perjalanan hidup Bima dan Aline terus berlanjut. Saat ini, Bima dan Aline sudah memiliki rumah sendiri. Meskipun, rumah tersebut sederhana dan terletak di pinggiran kota mereka tetap bersyukur bisa memiliki rumah sendiri. Saat ini, bisnis Bima—Bakso Abim— telah memiliki tiga cabang yang tersebar di berbagai titik. “Papa!” teriak Sakti yang baru saja keluar gerbang sekolah. Sakti langsung memeluk Bima erat. “Gimana sekolahnya hari ini, Nak? Pinter nggak nih?” “Pinter dong. Oh, iya Mama mana?” “Mama lagi di kampus, belajar kayak Sakti.” “Oh, gitu. Papa nggak ke kampus juga?” “Nggak, Sayang. Papa tugasnya cari uang. Sekarang kita pulang ya?” “Oke, Pa.” “Pake helmnya ya?” “Oke, Pa. Kata Bu Guru kalau naik motor wajib pake helm.” “Pinter anak Papa.” Setelah Sakti naik, Bima langsung menjalankan motornya menuju rumah. “Sampai deh.” “Yey, sampai! Sakti langsung ke kamar ya? Ganti baju.” “Sakti memangnya bisa ganti baju sendiri?” “Bisa,...

Little Parents 2 (Chapter 7)

Chapter 7 | Usaha Baru Bima Dua bulan setelah kelulusan SMA, Bima memutuskan untuk memulai usaha baru. Bima keluar dari restoran tempat bekerjanya dan membuka sebuah warung bakso dengan nama “Bakso Abim”. Aline mendukung keputusan sang suami dan ikut membantu mengelola warung tersebut. “Lin, makasih ya kamu sudah dukung keputusanku ini. Aku janji akan berusaha kerja keras untuk keluarga kecil kita.” “Sama-sama. Aku percaya sama kamu, Bim. Bakso buatan kamu memang enak, pasti orang-orang bakal langganan ke sini.” “Amin.” Acara pembukaan warung tersebut dimulai. Pembukaan tersebut dihadiri oleh orang tua Bima, teman-teman alumni SMA, dan beberapa warga sekitar. Acara pembukaan hari pertama berjalan lancar. 100 porsi pertama laris tanpa sisa. “Puji Tuhan, Bim. Semua baksonya habis. Ibu bangga deh sama kamu. Bakso buatan kamu memang enak banget. Semoga usahamu ini lancar ya, Nak.” “Bapak juga doain semoga usaha kamu cepat berkembang.” “Amin. Makasih doanya, Bu, Pak. Bima akan...

Little Parents 2 (Chapter 6)

Chapter 6 | Maaf Bima segera menyusul Aline dan Sakti menggunakan motornya. Ia memutuskan mencari Aline ke taman di mana waktu itu Bima menyatakan perasaannya, Taman Kencana. 10 menit perjalanan, Bima tiba di tujuan. Di parkiran taman tersebut, terparkir mobil Aline. “Syukurlah, dia beneran ke sini. Aku harus jelasin semuanya.” Bima memasuki area taman, mencari keberadaan sang istri. Tak lama, Bima berhasil menemukan Aline yang sedang duduk di salah satu bangku taman. “Lin, aku perlu jelaskan semuanya. Please, kamu dengerin dulu penjelasanku.” “Penjelasan apa lagi, Bim? Sudah jelas kamu berbohong soal kamu hanya camping semalam saja di gunung itu. Kamu itu sudah jadi orang tua, punya tanggung jawab. Kamu nggak tahu ‘kan Sakti sempat sakit?” “Sakti sakit? Kapan?” “Waktu kamu pergi.” “Pa-pa!” “Sakit apa anak kita? Apa sudah sembuh?” “Demam, sekarang sih sudah sembuh. Hanya sehari saja.” “Puji Tuhan. Kamu sudah sembuh, Sakti. Maafin, Papa ya? Papa nggak ada pas kamu sa...

Little Parents 2 (Chapter 5)

Chapter 5 | Egois Keesokan harinya. Pagi-pagi benar sekitar pukul 04.00 Bima bangun, kemudian ia langsung masuk ke kamar mandi. Aline yang menyadari sang suami telah bangun dan berada di kamar mandi pun bertanya-tanya. Mengapa Bima mandi sepagi ini? Apa dia mau pergi? 10 menit berlalu, Bima keluar menggunakan kaos berwarna biru dan celana jeans . “Kamu mau pergi, Bim? Mau ke mana? Tumben pagi banget mandinya.” “Hmm… iya, Lin. Aku mau naik gunung bareng Adrian, Edo, dan Reyhan. Boleh ‘kan aku pergi?” “Kok dadakan banget? Katanya kamu mau bantu jaga Sakti.” “Maaf, Adrian juga dadakan ngajaknya. Kemarin malam aku diajakin pas kamu sudah tidur. Boleh ya? Hanya semalam kok. Please …” “Oke, semalam ya?” “Iya.” Setelah berpamitan dengan sang istri, Bima langsung pergi untuk menghampiri ketiga sahabatnya. Sementara itu, Aline kembali melanjutkan tidurnya hingga pukul 06.00. “Non, Non Aline.” “Ada apa, Bi?” jawab sang pemilik nama yang baru saja bangun. “Den Sakti, Non.” ...

Little Parents 2 (Chapter 4)

Chapter 4 | Jadi Orang Tua Itu Susah Lima bulan kemudian. Bima dan Aline semakin direpotkan oleh Sakti yang sudah menginjak usia enam bulan. Sakti sudah bisa berguling, memindahkan benda-benda di sekitar, mulai banyak berceloteh, dan masih banyak hal lainnya. “Pa-pa,” panggil Sakti yang baru saja melihat sosok Bima yang baru saja pulang kerja. “Iya, Sakti. Papa pulang.” “Gimana kerjaan hari ini, Bim? Semua lancar ‘kan?” “Puji Tuhan, semuanya lancar. Besok sudah mulai libur akhir tahun. Aku bisa di rumah bantu kamu jaga Sakti.” Sakti tersenyum merespon perkataan Bima. Setiap namanya disebut, Sakti pasti menoleh dengan gembira. “Anak Papa sudah makin gede nih. Kapan kamu bisa jalan, Nak?” “Pa-pa,” jawab Sakti. “Nanti ya, Pa. Nggak lama lagi. Sekarang kamu mandi dulu, Bim.” “Oke, Lin. Sakti lebih baik kamu taruh di box bayi dulu. Dia semakin berat ‘kan. Aku takut kamu kecapean.” “Iya, iya. Ini bentar lagi juga aku mau siapin makan malam buat kamu. Kamu mau makan malam...

Little Parents 2 (Chapter 3)

Chapter 3 | Perjanjian Setelah berpamitan dengan ketiga sahabatnya, Bima bergegas pergi dari tempat itu untuk menemui sang mertua di kantor Pratama Properties Group. Membutuhkkan waktu kurang lebih satu jam untuk Bima tiba di tujuan. “Akhirnya kamu tiba juga. Saya sudah bilang nggak pakai lama, kenapa baru sampai?” “Maaf, Ma. Tadi Bima sempat terjebak macet di jalan. Oh, ya apa yang ingin Mama bicarakan sama Bima?” “Banyak alasan. Sekarang saya akan beritahukan soal tujuan saya memanggil kamu. Silakan kamu baca surat ini dan segera tanda tangan.” “Surat apa ini, Ma?” “Silakan dibaca baik-baik.” Bima meraih kertas yang diberikan sang mertua dan mulai membaca isi kertas tersebut. Surat Perjanjian Saya yang bertanda tangan di bawah ini. Nama                                        ...

Trending This Week 🔥🔥

Little Parents 2 (Chapter 1)